IKUTI
INFO PASISIRANCAK
  • 2 tahun yang lalu / info libur lebaran 2022 ekowisata penyu ampingparak: tiket masuk Rp10.000, sewa kano Rp25.000/30menit, sewa perahu listrik Rp150.000/jam
  • 2 tahun yang lalu / konservasi penyu ampingparak berencana realese 1.500 ekor tukik (anak penyu) saat libur lebaran 2022
  • 2 tahun yang lalu / Pokdarwis LPPL Amping Parak Sediakan Bibit Cemara Laut. Harga @15.000/batang
Putu Kambang, Makanan Khas Asal Pessel

Putu Kambang, Makanan Khas Asal Pessel

Oleh : admin - Kategori : Kuliner
10
Apr 2022

Ketan hitam, gula aren, kelapa, daun pandan adalah bahan utama
pembuatan putu kambang. Adonan ditaruh dalam wadah berupa baskom
kecil. Sebuah kompor minyak sumbu duapuluh empat alat pemasaknya.
Diatasnya bertengger sebuah tabung terbuat dari plat seukuran ember.
Di dalam tabung silinder tersebut berisi pula empelur pohon pisang
(bagian tengah pohon pisang-red) yang telah dihancurkan, warnanya
hitam dan lembek, asap mengepul dari sana.

Dalam wadah sederhana itulah terdapat lobang untuk menancapkan bambu
berdiameter lima senti meter untuk memasak makanan khas asal Nagari
Kambang, Kecamatan lengayang Kabupaten Pesisir Selatan yang dikenal
dengan putu kambang.

Di Kambang, pembuat putu tinggal beberpa orang saja. Mereka umumnya
tinggal di Koto Baru dan sejumlah kampung lainnya. Rosna (55) atau
akrab di panggil Siros adalah salah satu pembuat putu yang masih
bertahan.

Tangan Rosna masih lincah meski umurnyanya telah diambang senja. Pekerjaan
yang telah dilakoni sejak remaja. Rosna warga Balai Kamih, Koto Baru
Kambang tersebut tampaknya tidak perlu bersorak sorai meneriaki
dagangannya agar dibeli konsumen. Meski demikian anehnya pembeli tak
putus putusnya membeli putu yang hanya dijual seribu
tersebut.

Bila balai sedang banyak pengunjung, Rosna sering kewalahan melayani
pembeli, namun tetap menikmati profesi sebagai pedagang putu. Bahkan
beberapa saat ada pula penggemar putu yang antri, menunggu putu
matang. Jemari tua itu tampak semakin sibuk dan lincah.

Hari Kamis (20/10), tidak hanya Ros yang berdagang di Balai Kamih,
Koto Baru, masih ada sekitar empat pedagang putu lainnya yang
menggelar dagangan seperti dilakukan Ros. Jaraknya tidak jauh dari
Rosna. Mereka memang tak perlu bersorak sorai, cukup onggokan kompor
untuk memasak dan aroma khasnya saja yang mengundang pembeli untuk
menghampiri mereka.

Putu kambang tampaknya telah punya pangsa pasar tersendiri, mulai dari
orang tua sampai anak anak. Putu kambang telah punya konsumen
tersendiri dan dinikmati turun temurun. Ada konsumen yang membawa
pulang kerumah, namun ada yang langsung menyantap di tempat pembuatan
putu sambil jongkok atau berdiri. Karena memang penjual putu tidak
menyewa tempat khusus.

Tidak ada pula catatan resmi sejak kapan putu kambang ini mulai
dibuat. Ros yang sudah berumur 55 tahun mendapatkan keterampilan
membuat putu dari orang tuanya. Orang tua Ros juga memperoleh ilmu
dari neneknya. Artinya putu kambang telah dikenal orang semenjak zaman
kolonial belanda, dan bertahan hingga kini sebagai makanan khas asal
Kambang.

Kenapa disebut khas makanan dari Kambang. Ada beberapa alasan menurut
Ros. Pertama putu kambang adalah putu basah dengan aroma dan rasanya
yang khas. Tidak seperti putu jawa baik yang kering atau yang basah.
Putu kambang dibuat dengan tepung ketan hitam pilihan yang produk
akhirnya tentu putu berwarna hitam. Kemudian didalamnya ada gula aren
yang disebut luo . Luo dan perpaduan daun pandan yang terletak di
tengah tengahnya menjadikan makanan ini punya rasa tersendiri.

“Kedua, yang berbeda adalah kemasan putu. Jika putu jawa dikemas
dengan kemasan berbahan plastik atau bahan pabrikasi lainnya maka putu
kambang dikujuik dengan daun pisang. Tak jarang pula orang menamainya
putu kujuik. Artinya, setelah putu matang putu dimasukkan kedalam
kemasan daun pisang lalu diikat ujung ke ujung,” kata Ros yang menjual
putu semenjak tahun 60-an.

Putu kambang akan terasa nikmat dimakan saat masih hangat. Perpaduan
ketan hitam, gula dan daun pandanya terasa begitu pas dan menyatu.
Apalgi makanan ini diselingi dengan minuman dingin bila siang hari
atau minuman panas saat malam hari. Namun jika putu telah dingin juga
tidak mengurangi rasa khasnya karena dibungkus daun pisang, namun akan
lebih baik lagi putu di panaskan kembali, dengan demikian rasa putu
akan sama seperti baru di beli.

Putu kambang hanya bisa di dapatkan bila hari hari pasar atau hari
balai. Khususnya di Bali Sabtu Pasar Kambang dan Balai Kamih Koto Baru
dan di Lakutan hari setiap hari Rabu. Kemudian, dulunya penjual putu
kambang juga pernah mengembangkan sayapnya kesejumlah pasar di Pesisir
Selatan. Misalnya ke Surantih, Batang Kapas, Painan hingga ke Tarusan.
Keselatannya di Balai Selasa, Air Haji hingga ke Pancung Soal.

Namun kini, kegiatan seperti itu tidak rutin lagi dilakukan.
Penyebabnya ongkos untuk mobilisasi besar seiring tingginya biaya
transportasi. Selain itu juga disebabkan semakin berkurangnya jumlah
pedagang yang menjual putu kambang.

Ketika penjual putu kambang jumlahnya masih banyak, setiap hari balai
misalnya di Balai Kamih terdapat lima belas hingga dua puluh orang
pedagang putu berderet deret. Kini pedagang telah menyusut. sehingga
jangkauan penjualan putu juga sangat terbatas. Sementara kader penerus
putu juga tidak ada. Sementara, disisi lain penikmat putu kambang
terus bertambah, ia di ditunggu pada hari hari balai. Putu kambang di
buru, tampaknya ia merupakan makanan yang melegenda.

Sering Mengikuti Berbagai Promosi dan Pameran

Ros kepada penulis mengaku sering diajak Pemerintah Kabupaten Pesisir
Selatan untuk mengikuti berbagai kegiatan promosi dan pameran. Pameran
yang diikuti Ros untuk memperkenalkan makanan khas Pesisir Selatan
asal Kambang ini tidak hanya pada ivent tingkat kabupaten, bahkan
pernah tampil ke luar daerah.

Ia mengaku, putu kambang dalam berbagai ivent yang ia ikuti selau
mendapat sambutan luar biasa. Bahkan Ros kesulitan melayani penikmat
putu tersebut.

Pemerintah kabupaten
memberikan pembinaan kepada pembuat makanan khas asala Pessel. Bahkan
menurutnya, selain pembinaan, pengusaha atau pembuat makanan khas
Pessel, selalu di undang untuk tampil pada berbagai ivent promosi,
termasuk putu kambang.(Haridman)

0 Komentar

Tinggalkan Balasan