Banyak suku bangsa yang bermukim di sebuah nagari tidaklah menjadi alasan untuk tidak bersatu. Bahkan, suku bangsa dan budaya beragam menyebabkan suatu kawasan berkembang dengan baik. Hal ini bisa kita saksikan di Kecamatan Silaut, Pesisir Selatan. Salah satu contohnya adalah Nagari Sungai Pulai, Silaut. Nagari ini didiami banyak suku bangsa, misalnya Minang, Jawa, Sunda, Madura, Batak dan lain lain. Bisa dikatakan nagari ini adalah miniaturnya Indonesia di Pessel.
Masyarakat disana dapat hidup dalam satu nagari meski berasal dari berbagai suku bangsa. Tidak ada keributan. Bahkan mereka saling bantu dalam banyak hal, mulai perhelatan baik maupun kematian. Selain itu, sejumlah kesenian dari berbagai suku bangsa di Sungai Pulai juga berkembang dengan baik, hal ini ditandai dengan aktifnya sanggar seni di daerah ini.
Meski baru, nagari ini berkat gotong royong berhasil mendirikan Kantor Walinagari. Bahkan dana swadaya pembangunan kantor pemerintah itu sekitar 85 persen dari total biaya. Pembangunan Kantor Walinagaripun hanya berlangsung singkat yakni selama setahun.
Tokoh masyarakat setempat Pujiono mengatakan, semangat untuk memberikan swadaya oleh masyarakat di sini sangat tinggi, itu terbukti dengan adanya pembangunan tersebut. Untuk pembangunan ini, sumbangan warga terkumpul Rp170 juta lebih. Sementara dari dana DAUN hanya Rp29 juta pada tahun 2012 lalu.
“Pembangunan telah dimulai awal tahun 2012 lalu, tepatnya setelah walinagari pemekaran terpilih dan dilantik. Saat itu saya ditarget oleh bupati untuk segera membangun Kantor Walinagari agar pelayanan dan wibawa pemerintah terjaga,” katanya menjelaskan.
Disebutkannya, semenjak peletakan batu pertama, panitia dan maysarakat disini berupaya untuk mengumpulkan material dan percepatan pelaksanaan pembanguanan. “Alhamdulillah, berkat kerjasama itu, kami bisa merampungkan pembangunan gedung ini setahun kemudian,” katanya.
Nagari Sungai Pulai merupakan satu satunya nagari pemekaran di Pesisir Selatan yang mampu membangun kantor hanya dalam jangka setahun. Upaya ini perlu diapresisasi oleh siapapaun, soalnya setelah nagari lama yang berjumlah 37 lalu mekar hingga mencapai 182 nagari, pembangunan kantor dinagari pemekaran tersebut tidak berjalan dengan baik.
Apa yang telah dilakukan Nagari Sungai Pulai perlu dicontoh walinagari lain, hanya dalam hitungan satu tahun telah berhasil membangun kantor pemerintahan.
Pujiono juga menyebutkan, atas keberhasilan nagari tersebut membuat kantor pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memberikan “hadiah” kepada nagari tersebut. “Hadiah itu berupa perbaikan jalan poros yang ada dinagarai itu, misalnya jalan di depan kantor,” katanya.